Jakarta – Semangat memperluas inklusi keuangan nasional kini mulai membuahkan hasil. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan lonjakan signifikan pada volume dan nilai transaksi digital sepanjang kuartal pertama 2025. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi digitalisasi Bank Mandiri dalam merangkul masyarakat lebih luas, khususnya di wilayah yang sebelumnya kurang terjangkau layanan keuangan formal.
Lonjakan Transaksi Digital: Angka Berbicara
Bank Mandiri mencatat total nilai transaksi digital banking melalui platform Livin’ by Mandiri dan Mandiri Internet Bisnis mencapai lebih dari Rp 2.500 triliun hingga Maret 2025, atau tumbuh sekitar 22% secara tahunan (year-on-year).
Jumlah transaksi juga meningkat drastis, menembus angka 850 juta transaksi, naik lebih dari 30% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini dipicu oleh meningkatnya adopsi masyarakat terhadap layanan digital serta perluasan akses ke wilayah pelosok.
Strategi Inklusi Keuangan: Dari Urban ke Rural
Bank Mandiri tidak hanya fokus pada kota-kota besar. Dalam dua tahun terakhir, bank pelat merah ini aktif:
-
Membangun jaringan agen Mandiri Agen di lebih dari 30.000 titik
-
Mengembangkan kerja sama dengan koperasi, BUMDes, dan warung digital
-
Meluncurkan fitur Livin’ dalam bahasa daerah dan mode offline terbatas
-
Memberikan edukasi literasi keuangan digital ke sekolah dan pesantren
Dengan strategi ini, Bank Mandiri berhasil menjangkau jutaan nasabah baru dari lapisan masyarakat yang sebelumnya unbanked.
Inovasi Digital: Livin’ by Mandiri Jadi Andalan
Aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan digital bank ini. Dengan tampilan yang segar, teknologi AI, dan integrasi ekosistem keuangan, Livin’ kini melayani berbagai kebutuhan, mulai dari:
-
Transfer antar bank & QRIS
-
Top-up e-wallet & dompet digital
-
Bayar tagihan PLN, PDAM, cicilan, hingga pajak
-
Beli tiket kereta, pesawat, hingga produk investasi reksa dana & obligasi
Fitur unggulan seperti Auto Debit Pintar, Rekomendasi Investasi AI, dan Notifikasi Finansial Proaktif membuat pengguna merasa lebih dekat dan terbantu secara finansial.
Komentar Pihak Bank Mandiri
Direktur Digital Banking Bank Mandiri, Timothy Ronald, menyatakan bahwa pertumbuhan ini bukan hanya soal teknologi, tapi keberhasilan strategi human-centered.
“Kami ingin layanan perbankan bukan hanya mudah diakses, tapi juga relevan dan memberdayakan. Inklusi keuangan bukan sekadar pembukaan rekening, tapi bagaimana masyarakat merasa lebih percaya diri secara ekonomi,” ujarnya.
Dukungan untuk UMKM dan Generasi Muda
Selain pengguna individu, Bank Mandiri juga memperluas layanan digital untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui:
-
Mandiri Internet Bisnis dengan dashboard transaksi dan fitur invoice otomatis
-
Program Mandiri Sahabat UMKM Digital
-
Penyaluran KUR digital berbasis aplikasi
Di sisi lain, generasi muda menjadi target penting. Fitur tabungan berjangka anak muda, cashback pembayaran edukasi, dan integrasi dengan kampus melalui Mandiri Campus Link berhasil menarik minat pelajar dan mahasiswa.
Dampak Nyata terhadap Inklusi Keuangan Nasional
Dengan akselerasi ini, kontribusi Bank Mandiri terhadap tingkat inklusi keuangan Indonesia menjadi signifikan. Menurut data OJK, tingkat inklusi keuangan nasional per awal 2025 telah mencapai 86%, mendekati target pemerintah sebesar 90% pada 2026.
Penutup
Lonjakan transaksi digital Bank Mandiri bukan hanya pencapaian korporasi, tapi juga langkah konkret menuju Indonesia yang lebih inklusif secara keuangan. Dengan menggabungkan teknologi mutakhir dan pendekatan yang membumi, Bank Mandiri membuktikan bahwa transformasi digital bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan rakyat.
Langkah ini sekaligus membuka peluang bagi sektor perbankan lain untuk meniru pendekatan inklusi yang adaptif dan solutif.
