Kepsek di Banda Aceh Jadi Korban Phishing, Uang Rp 148 Juta Raib

Kepsek di Banda Aceh Jadi Korban Phishing

Banda Aceh – Dunia pendidikan di Aceh digemparkan oleh kasus kejahatan siber yang menimpa seorang kepala sekolah (kepsek) di Banda Aceh. Tanpa disadari, kepsek tersebut menjadi korban phishing, teknik penipuan digital yang dilakukan dengan cara menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mencuri informasi penting, terutama data keuangan. Akibat insiden ini, uang senilai Rp 148 juta dilaporkan hilang dari rekening pribadi korban.

Modus Penipuan Siber yang Makin Canggih

Kejadian bermula saat sang kepsek menerima tautan mencurigakan yang tampak seperti tautan resmi dari sebuah institusi keuangan. Tanpa curiga, korban membuka dan mengisi data pribadi serta informasi perbankan di laman tersebut. Dalam hitungan menit, rekeningnya dibobol dan dana ratusan juta rupiah raib.

Menurut keterangan awal pihak kepolisian, modifikasi laman bank palsu menjadi teknik utama para pelaku. Mereka menciptakan tampilan yang sangat mirip dengan website resmi untuk menjebak korban agar percaya dan menyerahkan data sensitif seperti PIN, username, dan password.

Penyelidikan Sedang Berlangsung

Kepolisian Banda Aceh telah menerima laporan resmi dari korban dan saat ini tengah melakukan pelacakan alur transaksi serta jejak digital yang ditinggalkan oleh pelaku. Tim siber juga sedang menyelidiki apakah ini merupakan bagian dari jaringan penipuan yang lebih besar.

“Kasus ini menunjukkan bahwa phishing tidak hanya menyasar masyarakat awam, tapi juga profesional di sektor pendidikan,” ujar salah satu pejabat kepolisian yang menangani kasus ini.

Korban Tidak Sendiri

Kasus phishing seperti ini bukan yang pertama di Aceh maupun Indonesia. Beberapa waktu terakhir, modus serupa juga menyerang ASN, pelaku UMKM, hingga kalangan mahasiswa. Teknologi komunikasi yang berkembang cepat menjadi ladang empuk bagi para pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksi penipuannya.

Upaya Pencegahan: Edukasi dan Literasi Digital

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa literasi digital di kalangan tenaga pendidik dan masyarakat umum perlu ditingkatkan. Pemerintah daerah bersama instansi pendidikan diharapkan segera mengambil langkah edukasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Beberapa tips dasar yang perlu diperhatikan untuk menghindari phishing:

  • Jangan pernah klik link yang mencurigakan, terutama jika dikirim oleh nomor tidak dikenal.

  • Selalu periksa URL apakah menggunakan domain resmi.

  • Gunakan fitur autentikasi dua faktor untuk keamanan tambahan.

  • Jangan pernah membagikan data pribadi melalui pesan singkat, email, atau laman yang tidak terverifikasi.

Penutup

Kejahatan siber bukan lagi cerita di layar film — ini nyata, dan bisa menimpa siapa saja. Kasus yang menimpa kepala sekolah di Banda Aceh menjadi contoh bahwa kita semua harus lebih waspada, terutama dalam urusan keuangan digital. Peran sekolah, pemerintah, dan masyarakat sipil sangat krusial untuk membangun benteng literasi digital yang kuat agar korban berikutnya bisa dihindari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *