– Kepala BPSDM Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyatakan bahwa pemerintah menargetkan 450.000 talenta digital baru setiap tahun selama 2025–2030
– Target ini didasari proyeksi kebutuhan sebesar 12 juta talenta hingga 2030 dengan perkiraan kesenjangan mencapai 4 juta
– Awalnya diperkirakan butuh 600.000 per tahun, namun peningkatan suplai membuat target direvisi turun menjadi sekitar 450.000
Menko Airlangga: Tetap Butuh 600.000 Talenta per Tahun
– Pada 2023, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia membutuhkan sekitar 600.000 talenta digital per tahun untuk mencapai 9 juta dalam 15 tahun ke depan
🔍 Faktor dan Strategi Pengembangan
-
Kesenjangan suplay dan demand
– Kebutuhan meningkat, tapi suplai juga tumbuh. Selisih inilah yang menjadi dasar target tahunan -
Program pelatihan dan kolaborasi
– Inisiatif seperti Digital Talent Academy, Microskill, Digital Leadership Academy, serta platform Diploy untuk menghubungkan lulusan dengan lapangan kerja
– Kemkomdigi juga memfasilitasi Digital Training Center di sembilan kota besar. -
Kemitraan global
– Bekerja sama dengan raksasa teknologi seperti Microsoft, Google, Meta, Cisco, Huawei, AWS, Alibaba, dan lainnya guna menyediakan pelatihan dan sertifikasi -
Pengawasan dan akuntabilitas
– Komdigi menginisiasi sistem pelaporan nasional untuk memantau jumlah peserta, kualitas pelatihan, dan capaian sertifikasi
🎯 Kesimpulan
-
Proyeksi kebutuhan talenta digital Indonesia hingga 2030 berkisar antara 9–12 juta orang.
-
Pemerintah menargetkan 450.000–600.000 talenta digital baru setiap tahun.
-
Program pelatihan intensif dan kolaborasi lintas sektor dihadirkan untuk menekan gap dengan suplai.
-
Konsistensi, kolaborasi global-lokal, serta sistem pemantauan menjadi kunci agar target bisa tercapai.