Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah Perkuat Literasi Digital

Menteri Komdigi Ajak Sekolah Muhammadiyah

Jakarta – Dalam upaya memperkuat ekosistem pendidikan berbasis digital, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengajak seluruh jaringan sekolah Muhammadiyah di Indonesia untuk meningkatkan literasi digital di lingkungan pendidikan. Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Muhammadiyah Digital Forum 2025 yang berlangsung secara hybrid dan diikuti oleh ratusan sekolah Muhammadiyah dari berbagai provinsi.

Transformasi Pendidikan Melalui Teknologi

Dalam pidatonya, Menteri Komdigi menyampaikan bahwa literasi digital merupakan pilar utama dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga cerdas secara etika dan kritis dalam berpikir.

“Sekolah Muhammadiyah memiliki sejarah panjang dalam mencerdaskan bangsa. Di era digital ini, tantangan kita bukan hanya akses teknologi, tapi juga kemampuan menggunakan teknologi dengan bijak dan produktif,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa literasi digital tak hanya soal kemampuan teknis menggunakan gawai atau internet, melainkan juga mencakup etika digital, keamanan siber, berpikir kritis, dan tanggung jawab sosial di ruang digital.

Kolaborasi Pemerintah dan Lembaga Pendidikan Islam

Menteri Komdigi menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan Islam, seperti Muhammadiyah, untuk memastikan transformasi digital tidak meninggalkan nilai-nilai luhur kebangsaan dan keagamaan.

Pemerintah, menurutnya, siap mendukung pelatihan guru, pengembangan kurikulum digital, serta penyediaan infrastruktur teknologi untuk memperkuat sistem pendidikan digital di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

“Muhammadiyah memiliki jaringan sekolah yang sangat luas dan berpengaruh. Jika setiap sekolah Muhammadiyah menerapkan literasi digital secara terstruktur, kita akan mencetak jutaan pelajar yang siap menghadapi dunia digital secara cerdas dan berakhlak,” tambahnya.

Inovasi dari Sekolah Muhammadiyah

Beberapa sekolah Muhammadiyah yang hadir dalam forum tersebut turut membagikan inisiatif digital yang telah mereka terapkan, seperti:

  • Pembelajaran berbasis platform digital lokal,

  • Sistem informasi akademik terintegrasi,

  • Penggunaan AI dan coding dalam kurikulum ekskul,

  • Serta program digital parenting untuk wali murid.

Salah satu kepala sekolah dari Muhammadiyah Yogyakarta mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mulai mengintegrasikan kurikulum literasi digital berbasis Al-Qur’an dan nilai Islam untuk membentuk karakter pelajar yang tangguh menghadapi arus informasi yang cepat dan seringkali menyesatkan.

Komitmen Berkelanjutan dan Masa Depan

Menteri Komdigi juga berjanji bahwa pemerintah akan melanjutkan program seperti “Indonesia Makin Cakap Digital” dengan menjadikan sekolah-sekolah berbasis keagamaan sebagai prioritas. Ia juga mendorong lahirnya konten-konten edukatif dari siswa Muhammadiyah yang bisa bersaing secara global di platform digital.

“Ke depan, yang dibutuhkan adalah pelajar yang bukan hanya menjadi pengguna teknologi, tapi produsen konten positif, inovator digital, dan penjaga etika di dunia maya,” pungkasnya.


Penutup

Ajakan Menteri Komdigi kepada sekolah Muhammadiyah menegaskan bahwa penguatan literasi digital adalah tanggung jawab bersama. Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan semangat pembaruan dari Muhammadiyah, Indonesia berpeluang mencetak generasi emas yang cakap teknologi, kuat iman, dan kokoh karakter.

Era digital bukan untuk ditakuti, tapi untuk dikuasai – dengan akal, etika, dan iman sebagai kompas utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *