Jakarta, 13 Juli 2025 — Perusahaan teknologi finansial Kredit Pintar meluncurkan pendekatan baru dalam menilai kelayakan peminjam dengan memperkenalkan survei psikometri sebagai bagian dari proses penilaian kredit. Inovasi ini bertujuan mendorong budaya peminjaman yang lebih bertanggung jawab sekaligus memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang belum terjangkau layanan perbankan formal.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Kredit Pintar untuk mengintegrasikan pendekatan keuangan inklusif berbasis teknologi dengan pemahaman perilaku konsumen yang lebih mendalam.
Apa Itu Survei Psikometri?
Survei psikometri adalah metode pengukuran kepribadian, sikap, nilai, dan kecenderungan perilaku seseorang melalui serangkaian pertanyaan terstruktur. Dalam konteks pinjaman digital, data dari survei ini digunakan untuk menilai potensi tanggung jawab finansial, kemampuan mengelola stres, dan kecenderungan dalam mengambil risiko—semua faktor yang penting dalam penilaian kelayakan kredit.
Menurut Head of Risk Management Kredit Pintar, metode ini tidak menggantikan skor kredit tradisional, melainkan menjadi pelengkap, khususnya bagi calon peminjam yang belum memiliki riwayat kredit formal.
Solusi untuk Masyarakat Tanpa Skor Kredit
Di Indonesia, jutaan orang dewasa belum memiliki akses ke lembaga keuangan formal, apalagi rekam jejak kredit. Ini menyebabkan kesenjangan besar dalam sistem peminjaman konvensional.
Dengan survei psikometri, Kredit Pintar berharap bisa:
-
Menilai kelayakan peminjam berdasarkan perilaku dan karakter, bukan hanya data finansial.
-
Memberikan peluang pinjaman kepada masyarakat unbanked dan underbanked.
-
Mengurangi risiko gagal bayar dari sisi psikologis, bukan hanya teknis.
Privasi dan Etika Penggunaan Data
Kredit Pintar menyatakan bahwa data yang dikumpulkan dalam survei ini tidak disalahgunakan, dan telah sesuai dengan aturan perlindungan data pribadi yang berlaku di Indonesia. Jawaban responden hanya digunakan untuk keperluan penilaian internal, bukan untuk dijual atau dibagikan kepada pihak ketiga.
Setiap responden diberikan hak untuk mengetahui hasil evaluasinya dan dapat memberikan persetujuan secara eksplisit sebelum survei dilakukan.
Respon Publik dan Pengamat Finansial
Pengamat fintech dari Indonesia Fintech Society (IFSoc), menyambut baik langkah ini sebagai bentuk pembaruan dalam penilaian kredit yang lebih manusiawi dan inklusif. Namun, ia juga mengingatkan agar instrumen psikometri divalidasi secara ilmiah dan tidak diskriminatif terhadap latar belakang tertentu.
Sementara itu, sejumlah pengguna Kredit Pintar yang sudah mencoba fitur ini mengaku prosesnya cepat dan ringan, serta memberikan pengalaman yang lebih personal dalam pengajuan pinjaman.
Mendorong Peminjam Lebih Bertanggung Jawab
Selain sebagai alat penyaring, survei ini juga berfungsi sebagai edukasi. Melalui proses reflektif, calon peminjam diajak untuk lebih sadar terhadap motivasi dan kesiapan mental mereka dalam mengambil pinjaman. Hal ini diharapkan dapat:
-
Mengurangi impulsivitas dalam berutang.
-
Mendorong peminjam berpikir dua kali sebelum meminjam melebihi kemampuan mereka.
-
Menciptakan hubungan kreditur-debitur yang lebih sehat.
Kesimpulan
Dengan inovasi ini, Kredit Pintar bukan hanya menyasar pertumbuhan volume pinjaman, tapi juga mengedepankan kualitas hubungan keuangan antara peminjam dan platform. Survei psikometri menjadi jembatan baru yang membuka peluang lebih luas bagi masyarakat, sekaligus mengedukasi pentingnya bertanggung jawab dalam berutang di era digital.
Inovasi ini mungkin menjadi langkah awal menuju masa depan penilaian kredit yang lebih inklusif, adil, dan berbasis karakter, bukan semata angka.