Jakarta, 6 Juni 2025 – Bank Indonesia (BI) mengumumkan rencana uji coba sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di dua negara strategis, yaitu China dan Arab Saudi, sebagai bagian dari upaya perluasan konektivitas pembayaran lintas negara. Langkah ini bertujuan mempermudah transaksi wisatawan Indonesia di luar negeri serta mendorong penggunaan rupiah dalam skala internasional.
Fokus Uji Coba: Dukungan untuk Jamaah Umrah dan Pelaku Wisata
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan bagian dari diplomasi sistem pembayaran dan kolaborasi antarbank sentral. Di Arab Saudi, QRIS akan difokuskan untuk mendukung transaksi jamaah umrah dan haji, sementara di China akan menyasar para wisatawan dan pelaku usaha Indonesia yang melakukan kunjungan dagang atau pariwisata.
“Kami akan mulai dengan pilot project terbatas di dua negara. Fokusnya adalah mempermudah orang Indonesia bertransaksi di luar negeri tanpa perlu menukar uang secara konvensional,” kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/6).
Integrasi dengan Sistem Pembayaran Lokal
QRIS akan diintegrasikan dengan sistem pembayaran lokal di masing-masing negara tujuan. Di China, BI menjalin kerja sama dengan People’s Bank of China untuk menyambungkan QRIS dengan sistem WeChat Pay dan Alipay. Sementara di Arab Saudi, BI bekerja sama dengan Saudi Payments guna mendukung transaksi di kawasan Makkah, Madinah, dan Jeddah.
Manfaat Langsung bagi Masyarakat
Menurut BI, manfaat utama dari uji coba ini antara lain:
-
Efisiensi transaksi: Jamaah umrah bisa membayar di toko atau restoran menggunakan QRIS langsung dari aplikasi dompet digital Indonesia seperti OVO, DANA, atau LinkAja.
-
Pengurangan risiko kurs: Nilai tukar dapat dihitung secara otomatis, sehingga lebih transparan.
-
Keamanan dan kemudahan: Tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar saat bepergian.
-
Mendukung UMKM diaspora: Pengusaha Indonesia di China dan Arab Saudi dapat lebih mudah menerima pembayaran dari sesama WNI.
Tahapan Uji Coba dan Target Implementasi Penuh
Uji coba awal akan dimulai pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan pemilihan sejumlah merchant dan lokasi strategis sebagai titik awal. Bila berjalan lancar, implementasi penuh akan dilakukan secara bertahap pada tahun 2026, termasuk ke negara-negara ASEAN lainnya.
QRIS Go Global: Strategi Ekspansi Regional
Upaya internasionalisasi QRIS merupakan bagian dari program “QRIS Go Global” yang telah dirintis Bank Indonesia sejak 2022. Sebelumnya, QRIS telah diimplementasikan untuk transaksi lintas batas di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, memungkinkan turis ASEAN menggunakan dompet digital lokal mereka untuk pembayaran lintas negara.
“Dengan China dan Arab Saudi sebagai mitra baru, jangkauan QRIS akan semakin luas, dan ini sejalan dengan upaya memperkuat sistem keuangan digital nasional,” ujar Perry.
Dukungan Pemerintah dan Sektor Perbankan
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, serta sejumlah bank nasional seperti BRI, BNI, dan Mandiri telah menyatakan dukungan penuh terhadap uji coba ini. Diharapkan, kerja sama lintas lembaga ini akan mempercepat adopsi QRIS secara global, sekaligus mendukung ekonomi digital dan inklusi keuangan.
Kesimpulan
Uji coba QRIS di China dan Arab Saudi menjadi tonggak penting dalam transformasi digital sistem pembayaran Indonesia. Selain memberikan kenyamanan bagi WNI di luar negeri, kebijakan ini juga menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjadi bagian dari jaringan pembayaran global yang efisien, aman, dan inklusif.