Jakarta, [tanggal] β Dalam era digital yang serba cepat dan dinamis, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan pentingnya peran aktif perempuan dalam memanfaatkan teknologi untuk hal yang produktif dan berdaya guna.
Salah satu sorotan dalam diskusi publik terbaru adalah ajakan agar perempuan tidak hanya diam atau sekadar aktif di media sosial seperti TikTok, tetapi turut berinovasi, berkontribusi, dan berdaya secara digital.
π± Teknologi: Peluang atau Tantangan?
Menurut KemenPPPA, kemajuan teknologi bukan hanya tempat hiburan, tapi juga ladang luas untuk pengembangan diri perempuan, baik dalam wirausaha digital, edukasi, maupun pengaruh positif di media sosial.
βKami mengajak para perempuan Indonesia untuk memanfaatkan ruang digital tidak hanya untuk konten hiburan, tetapi juga sebagai ruang tumbuh, belajar, dan bahkan berbisnis,β ujar perwakilan KemenPPPA dalam forum digital literasi.
π― Dari Penonton Menjadi Pelaku
Dalam era sekarang, perempuan punya peluang besar untuk bertransformasi menjadi pelaku digital yang aktif, seperti:
-
πΉ Content creator edukatif
-
πΉ Pebisnis online UMKM
-
πΉ Digital marketer & freelancer
-
πΉ Penggerak komunitas sosial
-
πΉ Influencer positif & role model perempuan muda
KemenPPPA juga mengingatkan bahwa perempuan bukan sekadar pengguna, tapi juga bisa jadi pengendali narasi dan agen perubahan digital.
π©βπ» Literasi Digital Jadi Kunci
KemenPPPA mendorong peningkatan literasi digital di kalangan perempuan, termasuk:
β
Kemampuan menyaring informasi (anti-hoaks)
β
Etika bermedia sosial
β
Keamanan digital & perlindungan data pribadi
β
Keterampilan teknologi untuk produktivitas
π§ βMain TikTok? Boleh, Tapi…β
KemenPPPA tak melarang penggunaan platform seperti TikTok, tapi mengajak perempuan untuk menggunakan platform tersebut secara kreatif dan positif.
βMain TikTok boleh, tapi jangan cuma lipsync atau joget. Tunjukkan keahlianmu, edukasi followers-mu, bangun branding-mu. Jadilah inspirasi, bukan sekadar tontonan.β
π Menuju Perempuan Berdaya Digital
Di tengah arus digitalisasi, perempuan Indonesia diharapkan bisa:
-
π Memimpin komunitas online yang berdampak
-
π Mengembangkan bisnis dari rumah
-
π’ Menyuarakan isu-isu penting lewat konten
-
π Mengikuti pelatihan online untuk upgrade skill
π Penutup
Era digital bukan saatnya perempuan hanya menonton dan scroll-scroll tanpa arah. Sudah waktunya perempuan ambil peran, berbicara, mencipta, dan berinovasi. Karena di dunia digital, suara perempuan adalah kekuatan.