Strategi Atur Screen Time Anak dari Psikolog, Libatkan Mereka dalam Diskusi

Strategi Atur Screen Time Anak dari Psikolog

Di era digital seperti sekarang, anak-anak sangat mudah terpapar gadget, mulai dari televisi, tablet, hingga smartphone. Meski teknologi bisa mendukung pembelajaran, penggunaan yang berlebihan atau tanpa batasan bisa berdampak negatif terhadap perkembangan anak. Maka dari itu, para psikolog menyarankan orang tua untuk tidak hanya membatasi, tetapi juga melibatkan anak dalam diskusi soal screen time.

Mengapa Screen Time Perlu Diatur?

Menurut berbagai studi psikologi anak, screen time yang berlebihan dapat menyebabkan:

  • Gangguan tidur dan pola makan

  • Penurunan konsentrasi

  • Masalah sosial dan emosional

  • Kurangnya aktivitas fisik

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan:

  • Anak usia 2–5 tahun: maksimal 1 jam per hari

  • Anak usia 6 tahun ke atas: screen time dapat disesuaikan, tapi tetap perlu dibatasi dan dikontrol

Strategi dari Psikolog: Libatkan Anak dalam Diskusi

Psikolog perkembangan anak, seperti Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto), menyarankan agar orang tua tidak bersikap otoriter, tetapi berdialog dengan anak soal screen time. Tujuannya bukan hanya membatasi, tapi juga mendidik anak tentang penggunaan teknologi secara sehat dan bertanggung jawab.

Beberapa strategi yang direkomendasikan:

1. Diskusikan, Bukan Melarang

Daripada langsung melarang, ajak anak berdiskusi:

“Menurut kamu, berapa lama waktu yang cukup untuk main game atau nonton video hari ini?”

Diskusi semacam ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran dalam diri anak.

2. Buat Jadwal Bersama

Susun waktu harian anak dengan aktivitas beragam: belajar, bermain di luar, membantu pekerjaan rumah, waktu bersama keluarga, dan waktu layar.

Dengan menyusun jadwal bersama, anak akan merasa dihargai dan dilibatkan, bukan dikontrol secara sepihak.

3. Gunakan Timer atau Alarm

Untuk anak yang sudah terbiasa dengan gadget, penggunaan timer sebagai pengingat bisa membantu mereka mengatur waktu secara mandiri.

4. Berikan Contoh Nyata

Anak meniru orang tuanya. Bila orang tua juga kecanduan gadget, sulit meminta anak mengurangi screen time. Maka, orang tua harus menjadi contoh positif, seperti menyisihkan gadget saat makan atau waktu keluarga.

5. Ganti Waktu Layar dengan Aktivitas Menarik

Berikan alternatif menyenangkan seperti:

  • Membaca buku bersama

  • Bermain puzzle atau board game

  • Berkebun kecil di halaman

  • Menggambar atau membuat prakarya

6. Kenali Tujuan Anak Menggunakan Gadget

Apakah untuk hiburan, komunikasi, atau karena bosan? Dengan memahami motivasi anak, orang tua bisa memberikan solusi yang lebih tepat, bukan sekadar larangan.


Tanda-Tanda Anak Terlalu Banyak Screen Time

Orang tua perlu waspada jika anak menunjukkan gejala:

  • Sulit tidur atau gelisah saat tidak memegang gadget

  • Marah atau tantrum ketika diminta berhenti

  • Menurunnya prestasi belajar atau kehilangan minat pada kegiatan lain

  • Menjadi lebih tertutup atau malas bersosialisasi

Jika ini terjadi, segera evaluasi pola screen time dan pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog anak.


Penutup: Keseimbangan adalah Kunci

Mengatur screen time bukan tentang melarang total atau membiarkan sepenuhnya, tetapi tentang menemukan keseimbangan yang sehat. Libatkan anak dalam prosesnya agar mereka belajar untuk mengatur diri sendiri sejak dini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *