Masa depan karier jurusan akuntansi di era digital menjanjikan peluang yang menarik sekaligus tantangan baru. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi, peran akuntan pun mengalami transformasi besar. Berikut ini adalah beberapa aspek penting mengenai masa depan karier di bidang akuntansi di era digital:
1. Peran Akuntan Akan Berubah ke Posisi yang Lebih Strategis
Di masa lalu, pekerjaan akuntansi lebih berfokus pada pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan penghitungan pajak. Namun, dengan adanya teknologi digital, sebagian besar tugas rutin ini dapat otomatisasi oleh perangkat lunak akuntansi atau algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini memberikan lebih banyak waktu bagi akuntan untuk fokus pada analisis data, perencanaan strategi keuangan, dan memberikan wawasan bisnis yang lebih bernilai.
Misalnya, akuntan tidak hanya akan menjadi “pencatat angka”, tetapi akan berfungsi sebagai konsultan strategis yang membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data dan insight.
2. Peningkatan Penggunaan Teknologi dan Otomatisasi
Salah satu perubahan terbesar adalah pengembangan perangkat lunak akuntansi yang semakin canggih. Program seperti QuickBooks, Xero, dan SAP menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti pengolahan faktur, rekonsiliasi bank, dan pembuatan laporan keuangan secara otomatis. Hal ini memungkinkan akuntan untuk bekerja lebih efisien.
Selain itu, blockchain mulai diterapkan di beberapa perusahaan untuk memastikan transparansi dan keamanan transaksi keuangan. Seiring dengan berkembangnya teknologi ini, akuntan perlu memahami dan menguasai sistem dan perangkat baru ini agar tetap relevan di pasar.
3. Keterampilan Baru yang Dibutuhkan
Di era digital, akuntan perlu menguasai keterampilan teknis yang lebih luas, seperti:
-
Penguasaan perangkat lunak akuntansi dan alat analisis data: Menguasai perangkat lunak seperti Excel lanjutan, sistem ERP (Enterprise Resource Planning), dan aplikasi berbasis cloud.
-
Pemahaman tentang big data dan analisis data: Kemampuan untuk menganalisis data besar dan memberikan rekomendasi yang strategis kepada manajemen perusahaan.
-
Keamanan Siber dan Blockchain: Pengetahuan tentang bagaimana menjaga data keuangan tetap aman di dunia yang semakin terhubung secara digital.
Selain itu, kemampuan soft skills seperti komunikasi yang efektif, kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan untuk memberikan insight bisnis akan sangat dihargai, karena akuntan di masa depan tidak hanya bekerja dengan angka, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai departemen dalam organisasi.
4. Peluang Karier yang Lebih Beragam
Dengan perkembangan teknologi, karier di bidang akuntansi tidak terbatas pada posisi akuntan tradisional seperti auditor atau penyusun laporan keuangan. Beberapa peluang karier baru yang muncul antara lain:
-
Data Analyst: Menggunakan data keuangan untuk membantu perusahaan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
-
Financial Technologist (FinTech): Bekerja di industri yang menggabungkan teknologi dengan layanan keuangan, seperti dalam pengembangan aplikasi perbankan digital atau pembayaran online.
-
Cybersecurity Analyst di bidang Akuntansi: Spesialis yang memastikan keamanan data keuangan perusahaan dengan mencegah ancaman dari peretas.
-
Konsultan Digitalisasi Akuntansi: Membantu perusahaan beralih ke sistem akuntansi digital atau cloud.
5. Akuntansi Berkelanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Era digital juga membuka peluang bagi akuntan untuk terlibat dalam bidang akuntansi berkelanjutan atau corporate social responsibility (CSR). Dengan semakin banyaknya perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan, akuntan kini tidak hanya mengelola laporan keuangan, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan mereka. Hal ini akan semakin penting di masa depan, mengingat kesadaran publik yang semakin tinggi terhadap masalah lingkungan dan sosial.
6. Globalisasi dan Kolaborasi Internasional
Era digital memungkinkan kolaborasi antar negara menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Banyak perusahaan multinasional yang memerlukan akuntan dengan pemahaman global tentang peraturan pajak internasional, laporan keuangan berbasis standar global seperti IFRS (International Financial Reporting Standards), dan kepatuhan terhadap peraturan di berbagai negara.
Karier di bidang akuntansi akan semakin mengarah pada pekerjaan yang bersifat internasional, memungkinkan akuntan untuk bekerja dengan perusahaan global, serta berpartisipasi dalam proyek lintas negara.
7. Tantangan dalam Menghadapi Otomatisasi dan AI
Meskipun teknologi membuka peluang besar, tantangan terbesar bagi akuntan di era digital adalah adaptasi terhadap otomatisasi dan AI. Beberapa tugas yang dulu dilakukan manual oleh akuntan kini dapat dilakukan dengan algoritma, yang menyebabkan peran manusia berkurang dalam pekerjaan rutin. Oleh karena itu, akuntan perlu terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan mereka agar tidak tergantikan oleh mesin, dan lebih fokus pada area yang membutuhkan penilaian manusia, seperti analisis risiko, perencanaan keuangan strategis, dan konsultasi.